Gunungkidul - Memasuki hari ketiga pelaksanaan Operasi Patuh Progo 2025, jajaran Polres Gunungkidul Polres Gunungkidul menindak pengendara yang melakukan pelanggaran lalulintas.
Sejumlah personel gabungan dari Dishub Kab.Gunungkidul dan Polres Gunungkidul, diterjunkan untuk menggelar razia di rest area bunder, kepada pengendara yang masih nekad dan abai terhadap aturan berkendara.

Petugas masih kerap menemukan pelanggaran kasat mata di jalanan. Penggunaan knalpot tidak sesuai spesifikasi teknis menjadi salah satu pelanggaran dominan yang langsung ditindak. Selain itu, banyak pengendara kedapatan tidak melengkapi komponen kendaraan yang esensial, bahkan beberapa pengendara tidak dapat menunjukkan atau tidak memiliki surat-surat kendaraan saat pemeriksaan, Rabu, 16 Juli 2025.

"Pada prinsipnya kegiatan kami adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalulintas serta meminimalisir terjadinya kecelakaan lalu lintas (lakalantas)," ucap Ipda Hery Utomo,S.Pdi, saat memimpin pelaksanaan razia.

Penindakan yang dilakukan bukanlah semata-mata mencari kesalahan, melainkan sebagai upaya edukasi dan penegakan hukum demi terciptanya ketertiban dan keselamatan di jalan raya.
Operasi Patuh Progo 2025 ini mengadopsi pola penindakan yang seimbang, dengan penegakkan hukum (penindakan), preemtif (pencegahan), dan preventif (pembinaan).
Hal ini menunjukkan bahwa penindakan bukanlah satu-satunya tujuan, melainkan bagian dari strategi menyeluruh untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya tertib berlalu lintas.

"Sosialisasi kepada masyarakat maupun kampanye tertib berkendara menjadi bagian dari kegiatan Operasi Patuh. Namun, kami juga memberikan teguran kepada pengendara yang melanggar," pungkasnya.

Dengan pendekatan yang komprehensif ini, Polres Gunungkidul berharap dapat menciptakan budaya tertib lalu lintas yang kuat di tengah masyarakat, demi keamanan dan kenyamanan bersama.

( Humas Polres Gunungkidul ).