jogja.polri.go.id -Humas, Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Eva Guna Pandia, S.I.K., M.M., M.H., didampingi Kapolsek Tegalrejo Kompol Ahmat Djaeni, S.H., M.H., menggelar kegiatan Cakrukan Sambung Rasa bersama elemen masyarakat di Mako Polsek Tegalrejo, Jumat malam 12 Desember 2025 sekitar pukul 20.30 WIB.

Kegiatan yang diikuti sekitar 70 peserta ini dihadiri jajaran Pejabat Utama (PJU) Polresta Yogyakarta, unsur Forkompimtren Kemantren Tegalrejo, tokoh masyarakat, tokoh agama, Jaga Warga, serta perwakilan organisasi kemasyarakatan. Hadir pula Kasat Lantas, Kasat Reskrim, Kasat Intelkam, dan Kasat Narkoba Polresta Yogyakarta.

Cakrukan Sambung Rasa digelar sebagai sarana mempererat silaturahmi, membangun komunikasi dua arah, serta meningkatkan sinergi dan kolaborasi antara Polri, Forkompimtren, Jaga Warga, tokoh masyarakat, dan tokoh agama dalam menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang aman dan kondusif di Kota Yogyakarta.

Mantri Pamong Praja Tegalrejo Drs. Antariksa Agus Purnama, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan bahwa situasi wilayah Kemantren Tegalrejo hingga saat ini terpantau aman dan kondusif. Kondisi tersebut, menurutnya, merupakan hasil dari solidnya kerja sama tiga pilar serta peran aktif masyarakat, khususnya menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.

Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Eva Guna Pandia menyampaikan apresiasi atas kehadiran seluruh elemen masyarakat. Ia juga menyampaikan permohonan maaf apabila pelaksanaan kegiatan pada malam hari sedikit mengganggu waktu istirahat warga. Namun demikian, ia menegaskan bahwa forum seperti ini sangat penting untuk memperkuat sinergi dan kebersamaan.

Kapolresta menekankan bahwa Yogyakarta sebagai kota pendidikan, kota pelajar, dan destinasi wisata harus senantiasa dijaga keamanan dan kenyamanannya.

Situasi yang aman dan kondusif, menurutnya, akan berdampak langsung pada meningkatnya kunjungan wisatawan, perputaran ekonomi, serta kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, Kapolresta juga mengingatkan pentingnya menjaga citra Kota Yogyakarta, termasuk dalam penerapan tarif parkir yang sesuai ketentuan agar tidak menimbulkan keluhan wisatawan.

Menjelang momentum Natal dan Tahun Baru, ia berharap kolaborasi seluruh elemen masyarakat terus ditingkatkan untuk mengantisipasi meningkatnya aktivitas dan jumlah pengunjung.

Pada sesi dialog, Mujono selaku perwakilan Jaga Warga Kelurahan Kricak menyampaikan keprihatinan terkait meningkatnya kenakalan remaja, termasuk yang melibatkan pelajar tingkat SMP dan SMA. Ia berharap adanya arahan serta pendampingan lebih lanjut dari fungsi Binmas.

Masukan lain disampaikan oleh Marsadi, Ketua Kampung Karangwaru Kidul, yang menyoroti berkurangnya muatan pendidikan tata krama dan etika di sekolah. Sementara itu, Ketua FKDM Monda Saragih serta Mardi dari Kampung Kricak Kidul menyoroti masih banyaknya pelajar di bawah umur yang mengendarai sepeda motor tanpa SIM serta kurangnya kepatuhan dalam penggunaan helm.

Menanggapi hal tersebut, Kapolresta Yogyakarta menegaskan bahwa persoalan kenakalan remaja menjadi perhatian serius Polresta Yogyakarta.

Pihaknya akan meningkatkan koordinasi dengan Dinas Pendidikan, pihak sekolah, serta orang tua melalui peran Binmas dan Bhabinkamtibmas guna melakukan pencegahan sejak dini.

Terkait penguatan pendidikan karakter, Kapolresta menyatakan kesiapan Polresta Yogyakarta untuk berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dalam mencari pola pembinaan yang efektif, termasuk rencana pengisian kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dengan materi penyuluhan dari kepolisian.

Sementara itu, terkait pelajar yang belum memiliki SIM namun sudah berkendara, Kapolresta mengajak para orang tua untuk lebih tegas dalam mengawasi dan mengarahkan putra-putrinya agar tertib berlalu lintas.

Ia juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memulai budaya tertib berlalu lintas dari diri sendiri.

Kegiatan Cakrukan Sambung Rasa ditutup dengan sesi foto bersama sebagai simbol komitmen bersama antara Polri, Forkompimtren, dan masyarakat dalam menjaga kondusivitas wilayah Kemantren Tegalrejo.