Jumat Curhat dan Buka Puasa Bersama Polda DIY dengan Warga Mrican, Giwangan, Yogyakarta
7 Mar 2025 22:17

Berbagai uneg-uneg dan informasi tentang kamtibmas disampaikan oleh warga dalam kesempatan tersebut dan langsung direspon serta diberikan solusi oleh ketiga narasumber. Setelah itu dilanjutkan buka puasa bersama dan sholat magrib berjamaah.
"Beliau sangat mengharapkan sekali ide dan tempat di Giwangan karena kemarin dengan Bhabinkamtibmas Giwangan melakukan dialog dengan Kapolda, sehingga diputuskan Jumat Curhat kali ini dilaksanakan di sini," ujarnya.
Selain sebagai ajang diskusi, kegiatan ini juga merupakan bagian dari rangkaian kegiatan bulan Ramadhan 2025. Dirbinmas mengingatkan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) selama Ramadhan, seperti menghindari perang sarung, tidak menyalakan petasan, menjaga toleransi, hingga waspada terhadap peredaran uang palsu dan penipuan online.
Terkait kondisi di Giwangan, Kapolda DIY menyoroti beberapa permasalahan utama, di antaranya kos-kosan campur laki-laki dan perempuan, yang masih ditemukan meski sebelumnya wilayah ini memiliki riwayat sebagai lokasi prostitusi. Selain itu, masih ada praktik rentenir, judi online, penipuan digital, serta potensi peredaran narkoba dan miras, mengingat Giwangan yang dekat dengan terminal menjadi area yang cukup rawan.
Forum Kampung Mrican Minta Pendampingan
Salah satu topik utama yang mencuat dalam Jumat Curhat ini adalah permintaan pendampingan dari Forum Kampung Mrican dalam menegakkan aturan lingkungan, terutama terkait kos-kosan campur dan pembatasan jam operasional warung. Perwakilan warga, Ibu Budi Wahyuni, menyampaikan bahwa masih ada pemilik kos yang menerima penghuni campuran, meskipun warga telah berusaha melakukan pendekatan.
"Kami sudah berusaha dengan masyarakat yang memiliki kos-kosan, tetapi masih ada yang tetap menerima kos campur. Selain itu, kami mohon pendampingan terkait aturan jam operasional warung yang diharapkan buka mulai pukul 12.00 siang dan hanya boleh melayani pembelian untuk dibawa pulang," ujar Budi Wahyuni.
Menanggapi hal tersebut, Dirbinmas Polda DIY menegaskan bahwa pihak kepolisian siap memberikan pendampingan, termasuk dengan melibatkan Satpol PP yang memiliki kewenangan terkait aturan kos-kosan campur.
"Buat surat ke kami soal kegiatan yang akan dilakukan, nanti akan kami dampingi. Jika acaranya di Polsek, maka Polsek yang mendampingi. Jika di tingkat Polres, maka Polres yang akan turun langsung," tegasnya.
Sementara itu, Kabidhumas Polda DIY menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan patroli media sosial untuk menangkap aduan masyarakat.
"Tantangan terbesar di Yogyakarta saat ini adalah kenakalan remaja dan kejahatan jalanan yang sangat terorganisir. Dari hasil diskusi dengan pakar UGM, penyebab utamanya adalah anak-anak yang kurang perhatian dari orang tua. Karena itu, Polda DIY memiliki program IBU MEMANGGIL sebagai upaya menangani permasalahan anak dan remaja," jelasnya.
Selain itu, Dirbinmas juga menekankan bahwa Bhabinkamtibmas memiliki peran strategis sebagai garda terdepan dalam penyelesaian masalah masyarakat.
"Kami hadir dalam tiga tugas utama, yaitu preemtif, preventif, dan represif. Jika dua langkah pertama sudah dilakukan namun masih ada pelanggaran hukum, maka langkah represif akan diterapkan," tegasnya.
Sebagai bentuk komitmen kepolisian dalam membangun kedekatan dengan masyarakat, Polda DIY juga mulai aktif hadir di masjid-masjid dan ikut memakmurkan tempat ibadah.
"Mulai minggu ini, kami akan ikut serta dalam kegiatan masjid, sebagai wujud nyata sinergi dalam menjaga ketertiban dan meningkatkan keimanan selama Ramadan," tutup Dirbinmas.
Dengan adanya Jumat Curhat ini, masyarakat Giwangan diharapkan semakin aktif dalam berkomunikasi dengan aparat kepolisian untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan kondusif.
Sementara itu, Kabidhumas Polda DIY menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan patroli media sosial untuk menangkap aduan masyarakat.
"Tantangan terbesar di Yogyakarta saat ini adalah kenakalan remaja dan kejahatan jalanan yang sangat terorganisir. Dari hasil diskusi dengan pakar UGM, penyebab utamanya adalah anak-anak yang kurang perhatian dari orang tua. Karena itu, Polda DIY memiliki program IBU MEMANGGIL sebagai upaya menangani permasalahan anak dan remaja," jelasnya.
Selain itu, Dirbinmas juga menekankan bahwa Bhabinkamtibmas memiliki peran strategis sebagai garda terdepan dalam penyelesaian masalah masyarakat.
"Kami hadir dalam tiga tugas utama, yaitu preemtif, preventif, dan represif. Jika dua langkah pertama sudah dilakukan namun masih ada pelanggaran hukum, maka langkah represif akan diterapkan," tegasnya.
Sebagai bentuk komitmen kepolisian dalam membangun kedekatan dengan masyarakat, Polda DIY juga mulai aktif hadir di masjid-masjid dan ikut memakmurkan tempat ibadah.
"Mulai minggu ini, kami akan ikut serta dalam kegiatan masjid, sebagai wujud nyata sinergi dalam menjaga ketertiban dan meningkatkan keimanan selama Ramadan," tutup Dirbinmas.
Dengan adanya Jumat Curhat ini, masyarakat Giwangan diharapkan semakin aktif dalam berkomunikasi dengan aparat kepolisian untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan kondusif.
DHENY
#PoldaDIY #PoldaJogja #BidhumasPoldaDIY #JumatCurhat #JumatCurhatKapoldaDIY #Mrican #Yogyakarta
#PoldaDIY #PoldaJogja #BidhumasPoldaDIY #JumatCurhat #JumatCurhatKapoldaDIY #Mrican #Yogyakarta
Tribrata News Terkait
Jangan lupa baca juga berita-berita online terkait di bawah ini