bidhumas.diy@polri.go.id (0274) 884444

Polda DIY Perkuat Ketahanan Personel Lawan Radikalisme dan Intoleransi

23 Jul 2025    14:57

Yogyakarta, 23 Juli 2025 - Polda DIY mempertegas komitmennya dalam menjaga keutuhan bangsa dengan menggelar kegiatan pembinaan penanggulangan dan pencegahan radikalisme serta intoleransi yang berlangsung di Hotel Griya Persada.

Dengan dibuka secara langsung oleh Karo SDM Polda DIY Kombes Pol Uri Nartanti Istiwidayati, S.I.K., M.Si., kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan personel terhadap ancaman ideologi ekstrem yang berpotensi memecah belah persatuan.

Kabidhumas Polda DIY, Kombes Pol Ihsan, S.I.K., menyatakan kegiatan ini merupakan langkah strategis Polda DIY untuk membekali personel kami dengan pemahaman mendalam dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi penyusupan paham radikal.

"Kami berharap setiap anggota dapat menjadi benteng terdepan dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan dan toleransi di tengah masyarakat," tambahnya.

Pembinaan ini menghadirkan narasumber utama Prof. Dr. H. Abdul Mustaqim, S.Ag., M.Ag., Guru Besar Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan menyampaikan materi yang berjudul "Mengantisipasi gerakan dan faham radikalisme dan intoleransi".

"Dalam pemaparannya, Prof. Abdul Mustaqim menekankan betapa krusialnya peran aparat kepolisian dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan serta membendung penyebaran paham-paham radikal yang dapat menggerus persatuan bangsa," tambahnya.

Selain itu, materi juga disampaikan oleh perwakilan dari Densus 88 Anti Teror yang menjelaskan secara komprehensif mengenai strategi operasional serta pendekatan lunak yang diterapkan dalam upaya mencegah aksi terorisme di berbagai wilayah Indonesia.

"Pendekatan ini menunjukkan komitmen aparat dalam menanggulangi terorisme tidak hanya melalui penindakan hukum, tetapi juga melalui upaya pencegahan dan deradikalisasi," ucapnya.

Salah satu segmen menarik dalam kegiatan ini adalah adanya testimoni dari Ustadz Jack Harun, seorang mantan narapidana teroris pelaku Bom Bali 1 yang kini telah kembali setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan membagikan pengalaman kelamnya di masa lalu.

Ia mengisahkan secara gamblang proses deradikalisasi yang ia jalani, serta peran penting keluarga dan aparat penegak hukum yang membawanya kembali ke jalan yang benar. Kisahnya menjadi bukti nyata bahwa deradikalisasi adalah proses yang mungkin dan krusial dalam upaya pencegahan terorisme.

Melalui kegiatan pembinaan ini, Kabidhumas berharap seluruh personel Polda DIY dan Jajaran semakin siap dan waspada terhadap potensi penyusupan paham radikal, baik di lingkungan masyarakat maupun di dalam institusi itu sendiri.

"Kedepan, mereka diharapkan mampu menjadi agen perdamaian dan toleransi yang aktif di tengah keberagaman Indonesia, sesuai dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika," tutupnya.




Tribrata News Terkait

Jangan lupa baca juga berita-berita online terkait di bawah ini