jogja.polri.go.id -Humas, Panit 1 Samapta Polsek Tegalrejo, Aiptu Sumarmo, bersama anggota Polsek Tegalrejo, personel Polresta Yogyakarta, dan Polsek jajaran melaksanakan pengamanan kegiatan penyampaian aspirasi oleh BEM Forum DIY di Kantor DPRD Provinsi DIY, Jalan Malioboro, Yogyakarta, pada Kamis pagi 20 Februari 2025.

Aksi unjuk rasa yang diberi nama "Jogja Memanggil" ini dilakukan oleh ribuan massa yang berpakaian hitam, yang berunjuk rasa di kantor DPRD Provinsi DIY dan berjalan dari Abu Bakar Ali menuju Titik Nol Kilometer Yogyakarta.

Massa membawa spanduk dan menyampaikan tuntutan terkait kebijakan Presiden Prabowo Subianto, khususnya penolakan terhadap Instruksi Presiden (Inpres) No. 1/2025 tentang efisiensi anggaran sebesar Rp 750 triliun, yang dinilai berdampak buruk pada sektor pendidikan dan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Koordinator aksi, Derian, menyampaikan bahwa mereka menyoroti kurangnya transparansi pemerintah dalam hal alokasi anggaran yang dipotong, yang dianggap merugikan sektor-sektor penting tersebut.

Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol. Aditya Surya Dharma, menjelaskan bahwa dalam mengamankan aksi unjuk rasa kali ini, Polresta menurunkan sekitar 400 personel.

Aparat keamanan turut mengawal aksi sejak titik kumpul, sepanjang perjalanan, hingga lokasi akhir di Titik Nol Kilometer Yogyakarta.

"Hari ini, kami dari Polresta Yogyakarta dibantu oleh Polda DIY melakukan pengamanan terhadap aksi yang dilakukan oleh teman-teman mahasiswa," ungkap Kapolresta.

Untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas dan mencegah kemacetan, Polresta juga melakukan rekayasa lalu lintas dengan mengalihkan arus kendaraan yang biasanya melewati Malioboro ke arah Jalan Pasar Kembang.

Akses ke jalur-jalur kecil di sekitar Malioboro juga ditutup sementara selama massa aksi berjalan menuju Titik Nol Kilometer. Setelah massa mencapai lokasi akhir, akses tersebut dibuka kembali secara bertahap.

Dengan pengamanan yang ketat dan pengaturan lalu lintas yang baik, diharapkan aksi unjuk rasa ini dapat berjalan dengan tertib dan kondusif, tanpa menimbulkan gangguan berarti bagi masyarakat dan kelancaran aktivitas di Yogyakarta.