jogja.polri.go.id -Humas, Kepolisian Resor Kota Yogyakarta tengah menyelidiki dugaan praktik parkir liar dengan tarif tidak wajar yang terjadi di depan gerbang selatan Kantor Gubernur DIY, kawasan Malioboro. Kasus ini mencuat usai viralnya unggahan akun media sosial @wisatamalioboro yang menampilkan foto karcis parkir bertuliskan tangan "Parkir Malioboro Rp50.000" tanpa identitas resmi.

Karcis tersebut diduga diberikan oleh seseorang yang mengenakan pakaian gelap dan berperan sebagai juru parkir kepada wisatawan pengguna mobil jenis Hiace. Unggahan yang viral pada Senin (28/7/2025) tersebut langsung memicu keresahan publik, khususnya para wisatawan yang berkunjung ke Malioboro, salah satu ikon pariwisata Yogyakarta.

Kasatreskrim Polresta Yogyakarta Kompol Probo Satrio, membenarkan bahwa pihaknya telah menindaklanjuti informasi tersebut dengan melakukan penyelidikan di lapangan. Ia menjelaskan bahwa saat ini kasus tersebut masih dalam proses pengumpulan bukti dan keterangan dari sejumlah saksi untuk mengungkap pelaku yang sebenarnya.

"Kami sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap kejadian ini. Bukti-bukti sedang kami kumpulkan guna memastikan siapa yang bertanggung jawab atas praktik parkir tidak resmi tersebut," ungkap Kompol Probo, Kamis 31 Juli 2025.

Menanggapi kasus tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho, menegaskan bahwa karcis yang viral di media sosial tersebut tidak memiliki legalitas dan bukan merupakan karcis resmi yang dikeluarkan oleh petugas parkir di bawah otoritas pemerintah.

"Itu bukan karcis resmi. Petugas resmi kami menggunakan sistem digital dan tercatat. Kami pastikan bahwa itu bukan bagian dari layanan parkir yang ditunjuk Pemkot," tegasnya.

Polresta Yogyakarta bersama Dinas Perhubungan terus menjalin koordinasi dalam upaya menindak tegas praktik parkir ilegal yang merugikan masyarakat dan mencederai citra pelayanan publik di kawasan wisata. Langkah-langkah penertiban dan patroli pengawasan akan ditingkatkan guna menjaga kenyamanan dan kepercayaan wisatawan.

Masyarakat dan wisatawan diimbau untuk lebih berhati-hati dan bijak dalam menggunakan layanan parkir. Petugas mengingatkan agar hanya memanfaatkan fasilitas parkir resmi dan segera melaporkan apabila menemukan indikasi pungutan liar kepada pihak kepolisian atau Dinas Perhubungan setempat.