jogja.polri.go.id -Humas, Polsek Ngampilan tengah melakukan penyelidikan terkait meninggalnya seorang siswi Madrasah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, Juhaida Karimah (16), yang wafat saat mengikuti kegiatan class meeting di lingkungan sekolah pada Selasa pagi, 17 Juni 2025.

Juhaida, siswi kelas 1 asal Gajian, Kejajar, Wonosobo, Jawa Tengah, dikabarkan meninggal dunia saat bertugas sebagai juri dalam lomba Peraturan Baris Berbaris (PBB) yang berlangsung di halaman tengah sekolah. Menurut keterangan dari pihak madrasah, almarhumah tiba-tiba terkulai lemas dan segera dievakuasi ke ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS).

"Setelah sempat mendapatkan pertolongan awal di UKS, korban kemudian dibawa ke RS PKU Muhammadiyah oleh petugas keamanan dan sejumlah guru," ungkap Plh. Kapolsek Ngampilan AKP Danang Tri Widodo.

Namun setibanya di rumah sakit, Juhaida dinyatakan telah meninggal dunia oleh dokter yang menangani dr. Tri Yunanto. Dokter menyebutkan bahwa penyebab kematian adalah henti jantung. Jenazah kemudian disalatkan bersama di Masjid Taqwa Suronatan sebelum diberangkatkan ke kampung halaman untuk dimakamkan.

Tim Reserse Kriminal (Reskrim) dan Inafis Polresta Yogyakarta turut diterjunkan ke lokasi guna melakukan serangkaian pemeriksaan. Proses penyelidikan meliputi olah tempat kejadian perkara (TKP) di kamar asrama korban, pengambilan sidik jari dan foto jenazah, serta permintaan keterangan dari sejumlah saksi, termasuk teman dekat korban bernama Hanza.

Dari keterangan saksi tersebut, diketahui bahwa almarhumah memiliki riwayat penyakit asam lambung yang sering kali menimbulkan gejala pusing hingga pingsan saat kambuh.

AKP Danang menegaskan bahwa penyelidikan masih terus dilakukan untuk memastikan tidak ada unsur kelalaian atau indikasi lain yang menjadi penyebab kematian. Namun, dugaan sementara mengarah pada faktor kondisi kesehatan korban.

"Penyelidikan tetap dilakukan secara menyeluruh sebagai bentuk pelayanan Polri dalam memberikan kepastian hukum dan menjaga transparansi atas peristiwa yang terjadi," pungkas AKP Danang.

Setelah seluruh proses selesai, jenazah diberangkatkan ke rumah duka di Kejajar, Wonosobo, untuk dimakamkan oleh pihak keluarga dengan penuh duka dan penghormatan.