SLEMAN - Sebagai upaya mendukung Asta Cita Presiden Republik Indonesia dalam hal peningkatan ketersediaan pangan dan mewujudkan swasembada pangan nasional, Polresta Sleman bekerja sama dengan Pemda Sleman, Kalurahan Trimulyo, dan kelompok tani setempat mengambil langkah progresif dengan mengaktifkan kembali lahan tidur di tanah kas Kalurahan Trimulyo seluas 1,6 Hektar yang berlokasi di Jl.Agrowisata Dusun Klelen Trimulyo Sleman.

Tanah tersebut yang dulunya merupakan bekas industri batako dan sudah 2 tahun tidak ditanami, kini dimanfaatkan dengan ditanami jagung varietas Jakarin-1.

Penanaman jagung serentak se-Indonesia ini selain untuk menargetkan peningkatan produksi pangan lokal, langkah ini diambil untuk ikut berkontribusi pada pasokan pangan untuk masyarakat Sleman dan sekitarnya sehingga perekonomian masyarakat pun dapat terangkat sekaligus menjadi langkah maju bagi Kabupaten Sleman sejalan dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia.

Kapolresta Sleman, Kombes Pol. Edy Setyanto Erning Wibowo, SIK., M.H mengatakan, jagung yang ditanam diperkirakan dapat dipanen dalam waktu kurang lebih tiga bulan ke depan. Jagung varietas Jakarin 1 yang ditanam di lahan tidur itu, ditarget dapat menghasilkan antara 7 ton hingga 8 ton per hektar.

Sedangkan penggarap jagung adalah kelompok tani setempat yang dibimbing oleh penyuluh pertanian lapangan serta Dinas Pertanian Sleman.

"Nanti kelompok tani yang menggarap dan sekaligus yang memiliki. Kami hanya memfasilitasi, mendampingi mulai dari penanaman, panen, sampai penjualan. Di jajaran Polsek kita juga melakukan penanaman jagung, sehingga total lahan yang digarap seluas 2,8 hektar," tambahnya

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mendukung sepenuhnya program swasembada pangan nasional. Apalagi, Sleman memiliki tanah yang subur sehingga berbagai tanaman bisa tumbuh, termasuk jagung.

"Mudah-mudahan, program ini sukses sehingga ketahanan pangan khususnya di Sleman bisa terwujud," harapnya.

Plt. Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman, Suparmono, menambahkan, dalam program penanaman jagung serentak 1 juta hektar, Kabupaten Sleman mendapatkan alokasi 443 hektar. Adapun proses penanaman, akan dilakukan secara bertahap dalam waktu selama satu tahun. Ia menyebut, Sleman masih kekurangan pasokan jagung untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Setahun kita mendapat 443 hektar, kalau rata-rata produktivitas 7 ton, lumayan tambahannya," pungkasnya.