Seorang ayah berinisial TY (40) dan anaknya VA (19) kompak menggelapkan mobil pikap milik sebuah jasa rental di Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan, Bantul. Aksi keduanya terungkap saat polisi melakukan penyelidikan, dengan alasan ekonomi menjadi pemicu tindakan tersebut.

"Para tersangka datang bersama-sama ke rental mobil. Nama yang digunakan untuk meminjam adalah nama anaknya. Setelah itu, mobil digadaikan oleh ayahnya ke Wonosobo," ujar Kapolsek Kasihan, Kompol Suharno, dalam konferensi pers di Polres Bantul, Jumat (7/3/2025).

TY, yang kini berdomisili di Mlati, Sleman, dan VA, yang tinggal di Magelang Tengah, Kota Magelang, diduga menggadaikan mobil tersebut untuk menutupi kerugian usaha jual beli ubi yang dikelola oleh TY.

"Usaha jual beli ubi yang dijalankan mengalami kerugian, sehingga mobil digadaikan di Wonosobo sebagai upaya menutupi kerugian itu," jelas Suharno.

Atas perbuatan mereka, TY dan VA dijerat Pasal 378 KUHP atau Pasal 372 KUHP juncto Pasal 55 KUHP, dengan ancaman hukuman maksimal empat tahun penjara.

Dalam pembelaannya, TY membantah memiliki niat untuk menipu pihak rental mobil. Ia mengaku langkah tersebut diambil untuk menyelamatkan usaha, meski akhirnya melibatkan anaknya.

"Tidak ada niat untuk menipu. Kami hanya ingin melanjutkan usaha. Sejak tanggal 9 Oktober sebenarnya kami berniat untuk mengangsur, tapi situasi ekonomi membuat kami terpaksa mengambil keputusan ini," kata TY.

TY mengungkapkan bahwa mobil digadaikan senilai Rp 12 juta untuk menutupi kerugian akibat penurunan pendapatan saat libur Natal dan Tahun Baru, serta Imlek.

"Kerugian saya sekitar Rp 12 juta karena panen ubi sedang berlebih, dan penjualan tersendat. Mobil itu hanya sebagai jaminan sementara," tambahnya.

Kasus ini kini dalam penanganan Polsek Kasihan, dengan penyidik terus mendalami motif serta keterlibatan kedua tersangka.