Polsek Danurejan Amankan Prosesi Grebeg Besar 2025, Wujud Pelestarian Tradisi Budaya
8 Jun 2025 06:10

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolsek Danurejan AKP Annas Ma'ruf Zamroni, S.H., M.A.P.
Dalam arahannya sebelum pelaksanaan tugas, Kapolsek mengingatkan seluruh personel untuk menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab dan keikhlasan. Personel dikerahkan dan ditempatkan di titik-titik strategis sepanjang jalur kirab, mulai dari Alun-alun Utara, Jalan Pangurakan, Jalan Panembahan Senopati, Jalan Sultan Agung, hingga Puro Pakualaman.
Selain melakukan pengamanan di jalur kirab, personel juga melaksanakan pengaturan arus lalu lintas, patroli di seputar lokasi kegiatan, area parkir, serta titik-titik rawan lainnya guna memastikan prosesi berlangsung aman dan tertib.
Prosesi Grebeg Besar tahun ini menampilkan enam gunungan yang menjadi simbol sedekah raja kepada rakyat. Ribuan masyarakat tampak antusias mengikuti pembagian gunungan yang dilakukan di beberapa lokasi, termasuk di Kompleks Kepatihan.
Tradisi Nyadhong atau penjemputan gunungan oleh pihak pemerintah dari Masjid Gedhe ke Kepatihan kembali dilaksanakan setelah beberapa tahun vakum, mengikuti pakem masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VII.
Pelaksana harian Sekda DIY Tri Saktiyana, turut hadir secara langsung menjemput pareden ubarampe gunungan dengan kawalan Bregada Bugis. Sebanyak 150 ubarampe gunungan diserahkan kepada Staf Ahli Gubernur DIY, Didik Wardaya, dan kemudian dibagikan secara tertib kepada abdi dalem kaprajan. Prosesi ini menjadi wujud keterlibatan aktif unsur pemerintahan dalam pelestarian budaya Keraton Yogyakarta.
Dalam keterangannya, Tri Saktiyana menyebut bahwa langkah ini melambangkan birokrasi yang turut serta melayani masyarakat serta menjalin hubungan harmonis antara pemerintah dan kekuasaan simbolik raja.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi, menyampaikan bahwa kehadiran Sekda dalam prosesi penjemputan gunungan merupakan bagian dari rekonstruksi tata adat masa lalu. Ia berharap pelibatan kepala daerah lainnya di masa mendatang akan semakin memperkuat nilai-nilai luhur dalam penyelenggaraan budaya.
Puncak prosesi juga dimeriahkan dengan penampilan kembali tarian sakral tayungan oleh prajurit putri Langenastra dalam lampah macak. Gunungan tidak hanya dibagikan di Kepatihan, tetapi juga di Masjid Gedhe Kauman, Ndalem Mangkubumen, dan Pura Pakualaman.
Adapun jalur kirab pada Garebeg Besar kali ini sedikit berbeda dari tahun sebelumnya, yakni melewati Regol Brajanala - Sitihinggil Lor - Pagelaran - dan berakhir di Masjid Gedhe. Selama prosesi berlangsung, situasi terpantau aman, tertib, dan penuh khidmat.
Pelaksanaan Garebeg Besar 2025 menjadi momentum penting dalam memperkuat hubungan antara rakyat, pemerintah, dan Keraton, sekaligus menggugah kesadaran kolektif akan pentingnya pelestarian budaya sebagai warisan luhur bangsa.
Tribrata News Terkait
Jangan lupa baca juga berita-berita online terkait di bawah ini