Satgas Damai Cartenz 2025 Ungkap Jaringan Pemasok Senjata Api dan Amunisi untuk KKB
11 Mar 2025 19:35

Kapolda Papua, Irjen. Pol. Patrige Renwarin, S.H., M.Si., didampingi oleh Kaops Damai Cartenz 2025, Brigjen. Pol. Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H., mengapresiasi keberhasilan operasi tersebut sebagai langkah penting dalam memberantas penyelundupan senjata di wilayah Papua.
"Kami berkomitmen untuk terus mempersempit ruang gerak penyelundupan senjata api ilegal dan memastikan keamanan di Papua tetap terjaga," ujar Irjen. Patrige, Selasa (11/3).
Operasi yang berlangsung sejak 6 hingga 9 Maret 2025 ini mengungkap peran para pelaku dalam sindikat tersebut. Salah satu tersangka utama, YE alias JAS, bertindak sebagai penyedia dana dan koordinator pembelian senjata. Selain itu, aparat menangkap enam tersangka lainnya, yakni TW, MH, MK, P, ES, dan AP, yang terlibat dalam berbagai tahapan mulai dari pengadaan hingga perakitan senjata.
Barang Bukti yang Diamankan:
Senjata Api: 17 pucuk (6 laras panjang, 6 laras pendek, dan 5 rakitan).
Amunisi: 3.573 butir berbagai kaliber.
Peralatan: Mesin bubut, gerinda, las listrik, kompresor.
Bahan Peledak: 2 detonator.
Komponen Senjata: Magasin, popor, laras senjata rakitan, dan dokumen pendukung.
Uang Tunai: Rp 369.600.000.
Barang bukti ditemukan di beberapa lokasi, termasuk rumah tersangka di Bojonegoro, Sleman, dan Manokwari. Jalur distribusi jaringan ini terungkap rapi, di mana TW bertugas menyelundupkan senjata dari Jawa Timur ke Papua, sementara ES berperan menyimpan senjata di Manokwari.
Kapolres menyatakan bahwa tersangka dijerat dengan Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Darurat No. 12 Tahun 1951 jo Pasal 55 KUHP, dengan ancaman pidana mati atau penjara seumur hidup.
Dalam kesempatan ini, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2025, Kombes. Pol. Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T., mengimbau masyarakat untuk melaporkan aktivitas mencurigakan terkait penyelundupan senjata.
"Kami akan terus mengusut jaringan penyelundupan senjata hingga tuntas. Siapa pun yang terlibat akan ditindak tegas sesuai hukum," tegasnya.
Keberhasilan ini diharapkan dapat mempersempit jalur penyelundupan senjata ke Papua, sehingga stabilitas keamanan di wilayah tersebut tetap terjaga. Aparat berkomitmen melanjutkan penyelidikan untuk mengungkap jaringan lain yang mungkin masih beroperasi.
RENO
Tribrata News Terkait
Jangan lupa baca juga berita-berita online terkait di bawah ini