Sinergi Atasi Sampah! Kapolres Bantul Hadiri Pencanangan Kolaborasi DIY Bersih
12 Mar 2025 09:26

Acara ini mengusung tema "Kolaborasi Untuk DIY Bersih" sebagai bentuk sinergi dalam menyelesaikan persoalan sampah di wilayah DIY.
Pemerintah Kabupaten Bantul mulai mengoperasikan ITF Bawuran sebagai solusi pengelolaan sampah di daerahnya. Fasilitas ini, yang dibangun oleh PD Aneka Darma, saat ini masih dalam tahap uji coba sebelum beroperasi secara penuh.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menegaskan bahwa ITF Bawuran menjadi langkah strategis dalam mengatasi masalah sampah. "Kami menargetkan tahun ini persoalan sampah di Bantul harus selesai. ITF ini sudah mendapat izin dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk mengolah 50 ton sampah residu per hari, sekitar 15 persen dari total timbunan sampah harian di Bantul yang mencapai 330 ton," jelasnya.
Sampah yang masuk ke ITF Bawuran akan dipilah menggunakan transfer conveyor sebelum residunya dimusnahkan melalui insinerator. Dengan metode ini, Pemkab Bantul berharap dapat mempercepat pencapaian target Bantul Bebas Sampah 2025 sekaligus membantu pengelolaan sampah di DIY dengan menerima sampah dari luar Bantul sesuai kapasitas ITF.
Selain membangun infrastruktur, Pemkab Bantul juga berupaya mengubah kebiasaan masyarakat agar lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan. Halim menegaskan bahwa setelah ITF beroperasi penuh, akan ada penegakan hukum bagi warga yang masih membuang sampah sembarangan.
"Tidak ada lagi alasan untuk membuang sampah sembarangan karena fasilitas pengelolaan sudah tersedia," tegasnya.
Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah daerah, kepolisian, dan masyarakat, diharapkan permasalahan sampah di Bantul dan DIY dapat teratasi dengan lebih efektif.
Pemerintah Kabupaten Bantul mulai mengoperasikan ITF Bawuran sebagai solusi pengelolaan sampah di daerahnya. Fasilitas ini, yang dibangun oleh PD Aneka Darma, saat ini masih dalam tahap uji coba sebelum beroperasi secara penuh.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menegaskan bahwa ITF Bawuran menjadi langkah strategis dalam mengatasi masalah sampah. "Kami menargetkan tahun ini persoalan sampah di Bantul harus selesai. ITF ini sudah mendapat izin dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk mengolah 50 ton sampah residu per hari, sekitar 15 persen dari total timbunan sampah harian di Bantul yang mencapai 330 ton," jelasnya.
Sampah yang masuk ke ITF Bawuran akan dipilah menggunakan transfer conveyor sebelum residunya dimusnahkan melalui insinerator. Dengan metode ini, Pemkab Bantul berharap dapat mempercepat pencapaian target Bantul Bebas Sampah 2025 sekaligus membantu pengelolaan sampah di DIY dengan menerima sampah dari luar Bantul sesuai kapasitas ITF.
Selain membangun infrastruktur, Pemkab Bantul juga berupaya mengubah kebiasaan masyarakat agar lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan. Halim menegaskan bahwa setelah ITF beroperasi penuh, akan ada penegakan hukum bagi warga yang masih membuang sampah sembarangan.
"Tidak ada lagi alasan untuk membuang sampah sembarangan karena fasilitas pengelolaan sudah tersedia," tegasnya.
Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah daerah, kepolisian, dan masyarakat, diharapkan permasalahan sampah di Bantul dan DIY dapat teratasi dengan lebih efektif.
DHIMAS
Tribrata News Terkait
Jangan lupa baca juga berita-berita online terkait di bawah ini