Sementara itu, sasaran nonfisik mencakup berbagai kegiatan penyuluhan, antara lain wawasan kebangsaan, bela negara, keamanan dan ketertiban masyarakat, penyuluhan kesehatan, serta penanganan stunting.

"Seluruh sasaran berhasil diselesaikan 100 persen berkat kerja sama dan dukungan masyarakat," ujar Kolonel Arif.

Ia menambahkan, pemilihan Kotagede sebagai lokasi TMMD didasarkan pada hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kota Yogyakarta, dengan sejumlah tantangan di lapangan seperti akses jalan yang sempit serta kondisi cuaca yang sempat menghambat pengerjaan.

Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menyampaikan apresiasi kepada jajaran TNI yang telah menyelesaikan seluruh target TMMD. Menurutnya, program ini merupakan wujud nyata sinergi antara pemerintah dan aparat keamanan dalam mempercepat pembangunan wilayah.

"Kotagede merupakan kawasan heritage yang kami dorong menjadi destinasi wisata unggulan di wilayah selatan. Karena itu, program seperti TMMD sangat membantu dalam mendukung pengembangan kawasan ini," ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakapolresta Yogyakarta AKBP Robertus Kokok S. menegaskan bahwa TMMD merupakan bentuk nyata kerja sama lintas sektor yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.

"Kebersamaan antara TNI, Polri, pemerintah daerah, dan warga menjadi kunci terciptanya lingkungan yang aman, sejahtera, dan berdaya. Polresta Yogyakarta siap terus mendukung kegiatan seperti ini demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kota Yogyakarta," ujarnya.

Program TMMD diharapkan dapat semakin memperkuat kemanunggalan TNI-Polri bersama masyarakat, sekaligus menjadi sarana mempercepat pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan warga di wilayah Kota Yogyakarta.