Wali Kota Yogyakarta Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Progo 2025
20 Mar 2025 20:40

Apel ini menandai kesiapan Kota Yogyakarta dalam menyambut arus mudik dan perayaan Hari Raya Idul Fitri 1446 H.
Apel tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat Forkopimda Kota Yogyakarta, pejabat TNI, Polri, serta instansi terkait lainnya. Selain itu, turut hadir tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, serta tamu undangan dan peserta apel.
Dalam amanat yang dibacakan oleh Wali Kota Yogyakarta Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. menekankan bahwa apel gelar pasukan merupakan wujud komitmen dalam memastikan kesiapan personel dan sarana prasarana (sarpras).
Hal ini juga bertujuan memperkuat sinergisitas dengan berbagai pemangku kepentingan guna memastikan kelancaran Operasi Ketupat 2025 dalam pengamanan mudik dan perayaan Idul Fitri.
"Apel gelar pasukan ini adalah bentuk kesiapan kita dalam mengamankan arus mudik dan perayaan Idul Fitri 1446 H. Polri bersama TNI serta stakeholder terkait akan bekerja sama guna mewujudkan mudik yang aman dan nyaman bagi masyarakat," ujar Kapolri dalam amanatnya.
Menurut survei Kementerian Perhubungan RI, potensi pergerakan masyarakat selama libur Lebaran 2025 diperkirakan mencapai 52 persen dari total jumlah penduduk Indonesia atau setara dengan 146,48 juta orang.
Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 28-30 Maret 2025, sedangkan puncak arus balik diperkirakan berlangsung pada 5-7 April 2025.
Dalam rangka pengamanan mudik, Polri bersama TNI dan instansi terkait menggelar Operasi Ketupat 2025 dengan tagline "Mudik Aman, Keluarga Nyaman".
Operasi ini berlangsung mulai 23 Maret hingga 8 April 2025 untuk delapan Polda prioritas dan 26 Maret hingga 8 April 2025 untuk 28 Polda lainnya.
Sebanyak 164.298 personel gabungan dikerahkan dalam operasi ini, yang tersebar di 2.835 pos pengamanan, pelayanan, dan terpadu guna memastikan keamanan pemudik dan kelancaran arus lalu lintas.
Selain itu, pemerintah telah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) yang mengatur pembatasan operasional angkutan barang, rekayasa lalu lintas, penyeberangan laut, penghentian proyek konstruksi, serta pengalihfungsian sementara jembatan timbang sebagai tempat istirahat bagi pemudik.
Kapolri juga mengingatkan seluruh petugas agar mengedepankan pelayanan yang humanis serta memastikan kesiapan jalur mudik. Upaya ini mencakup edukasi kepada pengemudi mengenai pentingnya istirahat guna mencegah microsleep, pengecekan kesehatan pengemudi dan kondisi kendaraan, serta kesiapan rambu-rambu dan lampu penerangan jalan.
Sementara itu Wakapolresta Yogyakarta AKBP Rudi Setiawan, S.I.K., M.Si., mengungkapkan bahwa dalam Operasi Ketupat Progo 2025, Polresta Yogyakarta menerjunkan 397 personel yang bekerja sama dengan TNI, Pemerintah Kota Yogyakarta, Pramuka, dan relawan.
Operasi ini berlangsung selama 17 hari dan menempatkan personel di berbagai pos pengamanan (Pospam) serta pos terpadu di jalur mudik dan wisata di Yogyakarta.
"Kami telah mendirikan empat pospam, yaitu Pos Terpadu Teteg, Pos Pam Tugu, Pos Pam Titik 0 Km, dan Pos Bonbin," ujar Wakapolresta.
Personel akan ditempatkan di jalur mudik, tempat ibadah, serta lokasi wisata untuk menjaga situasi tetap kondusif.
Operasi ini mengutamakan tindakan preemtif dan preventif dengan dukungan intelijen, kehumasan, serta penegakan hukum guna menjamin keamanan masyarakat dalam beribadah dan merayakan Idul Fitri. Selain itu, operasi ini bertujuan menekan angka kriminalitas serta kecelakaan lalu lintas.
Wakapolresta Yogyakarta juga mengimbau masyarakat agar mematuhi aturan lalu lintas selama perjalanan mudik dan balik.
"Operasi Ketupat ini merupakan operasi kemanusiaan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Kami berharap pelaksanaannya berjalan lancar dan sukses," tutupnya.
Dengan digelarnya Operasi Ketupat Progo 2025, diharapkan arus mudik dan perayaan Idul Fitri di Kota Yogyakarta dapat berlangsung dengan aman, lancar, dan nyaman bagi seluruh masyarakat.
Selain itu, pemerintah telah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) yang mengatur pembatasan operasional angkutan barang, rekayasa lalu lintas, penyeberangan laut, penghentian proyek konstruksi, serta pengalihfungsian sementara jembatan timbang sebagai tempat istirahat bagi pemudik.
Kapolri juga mengingatkan seluruh petugas agar mengedepankan pelayanan yang humanis serta memastikan kesiapan jalur mudik. Upaya ini mencakup edukasi kepada pengemudi mengenai pentingnya istirahat guna mencegah microsleep, pengecekan kesehatan pengemudi dan kondisi kendaraan, serta kesiapan rambu-rambu dan lampu penerangan jalan.
Sementara itu Wakapolresta Yogyakarta AKBP Rudi Setiawan, S.I.K., M.Si., mengungkapkan bahwa dalam Operasi Ketupat Progo 2025, Polresta Yogyakarta menerjunkan 397 personel yang bekerja sama dengan TNI, Pemerintah Kota Yogyakarta, Pramuka, dan relawan.
Operasi ini berlangsung selama 17 hari dan menempatkan personel di berbagai pos pengamanan (Pospam) serta pos terpadu di jalur mudik dan wisata di Yogyakarta.
"Kami telah mendirikan empat pospam, yaitu Pos Terpadu Teteg, Pos Pam Tugu, Pos Pam Titik 0 Km, dan Pos Bonbin," ujar Wakapolresta.
Personel akan ditempatkan di jalur mudik, tempat ibadah, serta lokasi wisata untuk menjaga situasi tetap kondusif.
Operasi ini mengutamakan tindakan preemtif dan preventif dengan dukungan intelijen, kehumasan, serta penegakan hukum guna menjamin keamanan masyarakat dalam beribadah dan merayakan Idul Fitri. Selain itu, operasi ini bertujuan menekan angka kriminalitas serta kecelakaan lalu lintas.
Wakapolresta Yogyakarta juga mengimbau masyarakat agar mematuhi aturan lalu lintas selama perjalanan mudik dan balik.
"Operasi Ketupat ini merupakan operasi kemanusiaan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Kami berharap pelaksanaannya berjalan lancar dan sukses," tutupnya.
Dengan digelarnya Operasi Ketupat Progo 2025, diharapkan arus mudik dan perayaan Idul Fitri di Kota Yogyakarta dapat berlangsung dengan aman, lancar, dan nyaman bagi seluruh masyarakat.
NUR HIDAYAT
Tribrata News Terkait
Jangan lupa baca juga berita-berita online terkait di bawah ini