Perayaan Natal 2025 yang diselenggarakan oleh GKN Papua Yogyakarta berlangsung khidmat dan penuh kebersamaan di Auditorium LPP Yogyakarta pada Rabu malam (17/12/2025). Acara tersebut dihadiri langsung oleh Kapolda DIY sebagai bentuk dukungan kepolisian terhadap kebebasan beribadah serta upaya penguatan nilai toleransi di wilayah Yogyakarta.

Mengusung tema "Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga", ibadah ini dipimpin oleh Pendeta Pdm Benny Dimara, S.Si., M.A., dan diikuti oleh sekitar 350 jemaat. Kehadiran pimpinan tertinggi Polda DIY di lokasi tersebut menjadi simbol kehadiran negara dalam memberikan rasa aman bagi seluruh umat Kristiani, khususnya komunitas Papua yang bermukim di Yogyakarta.

Dalam sambutannya, Kapolda DIY menegaskan bahwa jajaran kepolisian telah menyiagakan personel guna mengamankan seluruh rangkaian perayaan Natal tahun ini. Melalui pelaksanaan Operasi Lilin Progo 2025, kepolisian berupaya memastikan setiap tahapan ibadah berjalan lancar tanpa gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

"Yogyakarta adalah rumah bagi keberagaman. Kami ingin memastikan seluruh masyarakat dari berbagai latar belakang suku dan agama, termasuk saudara-saudara kami dari Papua, dapat menjalankan ibadah dengan rasa nyaman dan khidmat," ungkap Kapolda DIY. Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus memperkuat rasa persaudaraan dan semangat saling mengasihi demi menjaga kedamaian bersama.

Guna mendukung kelancaran acara, Polsek Gondokusuman menerjunkan personel untuk melaksanakan pengamanan secara terbuka maupun tertutup. Sejak sebelum acara dimulai, petugas telah bersiaga di lokasi untuk melakukan pemantauan situasi di area auditorium.

Selain pengamanan di area dalam, petugas juga melakukan pengaturan arus lalu lintas di sekitar lokasi kegiatan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan dan menjaga kenyamanan pengguna jalan lainnya di kawasan tersebut. Seluruh rangkaian perayaan Natal dapat berlangsung dengan tertib dan kondusif hingga berakhir pada pukul 21.30 WIB. (Humas Polsek Gondokusuman)