Hipertensi Atau Tekanan Darah Tinggi
6 Sep 2023 12:19

Tekanan darah diukur dalam dua angka: tekanan sistolik dan tekanan diastolik. Tekanan sistolik adalah tekanan darah saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Tekanan diastolik adalah tekanan darah saat jantung beristirahat di antara detak jantung.
Tekanan darah dianggap tinggi jika tekanan sistolik 140 mmHg atau lebih tinggi atau tekanan diastolik 90 mmHg atau lebih tinggi. Hipertensi dibagi menjadi dua kategori:
Hipertensi primer: Ini adalah jenis hipertensi yang paling umum. Penyebabnya tidak diketahui, tetapi mungkin ada faktor keturunan dan gaya hidup yang berkontribusi.
Hipertensi sekunder: Ini adalah jenis hipertensi yang disebabkan oleh kondisi medis lain, seperti penyakit ginjal, penyakit tiroid, atau obat-obatan tertentu.
Gejala hipertensi seringkali tidak ada, sehingga sering disebut sebagai "pembunuh diam-diam". Namun, beberapa orang mungkin mengalami gejala seperti sakit kepala, pusing, dan kelelahan.
Penyebab hipertensi primer tidak diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risikonya, termasuk:
Usia: Risiko hipertensi meningkat seiring bertambahnya usia.
Riwayat keluarga: Jika orang tua atau saudara kandung Anda menderita hipertensi, Anda memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita kondisi tersebut.
Ras: Orang Afrika-Amerika, Hispanik, dan penduduk asli Amerika memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita hipertensi daripada orang kulit putih.
Jenis kelamin: Wanita memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita hipertensi setelah menopause.
Obesitas: Kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko hipertensi.
Kurang olahraga: Kurang olahraga meningkatkan risiko hipertensi.
Diet yang tidak sehat: Diet yang tinggi garam, lemak jenuh, dan lemak trans meningkatkan risiko hipertensi.
Alkohol: Minum alkohol dalam jumlah berlebihan meningkatkan risiko hipertensi.
Merokok: Merokok meningkatkan risiko hipertensi.
Stres: Stres dapat meningkatkan tekanan darah.
Hipertensi dapat didiagnosis dengan tes tekanan darah. Dokter akan menggunakan stetoskop untuk mendengarkan suara denyut jantung dan mengukur tekanan darah di arteri.
Hipertensi dapat diobati dengan obat-obatan, perubahan gaya hidup, atau kombinasi keduanya. Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati hipertensi termasuk diuretik, penghambat beta, penghambat ACE, penghambat saluran kalsium, dan penghambat renin.
Perubahan gaya hidup yang dapat membantu mengobati hipertensi meliputi:
Menurunkan berat badan jika kelebihan berat badan atau obesitas. Olahraga secara teratur. Mengonsumsi makanan yang sehat, termasuk banyak buah, sayuran, dan biji-bijian. Mengurangi asupan garam. Mengurangi asupan lemak jenuh dan lemak trans. Tidak merokok dan Mengelola stres.
Tribrata News Terkait
Jangan lupa baca juga berita-berita online terkait di bawah ini