Kapolresta Eva Guna Pandia Pastikan Pengamanan Prosesi Jejak Banon Berjalan Lancar
8 Sep 2025 10:46

Tradisi Jejak Banon, yang hanya digelar delapan tahun sekali pada Tahun Dal dalam penanggalan Jawa, dipimpin oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X. Didampingi GKR Mangkubumi, GKR Bendara, para menantu, serta perwakilan Kadipaten Pakualaman, Sri Sultan mengawali prosesi dengan menebar udhik-udhik berupa bunga, biji-bijian, dan uang logam kepada warga yang antusias berebut berkah. Setelah itu, Sultan bersama keluarga mengikuti pembacaan riwayat Nabi Muhammad SAW di serambi Masjid Gedhe yang berlangsung khidmat dalam bahasa Jawa.
Puncak prosesi tiba ketika Sri Sultan melangkahi tumpukan bata di sisi selatan masjid dalam ritual Jejak Banon atau Jejak Beteng. Prosesi sakral ini melambangkan keberanian menghadapi perubahan hidup berlandaskan ajaran Islam sekaligus mengenang sejarah penyebaran Islam di Tanah Jawa. Koordinator prosesi, KRT Kusumonegoro, menjelaskan bahwa Jejak Banon adalah simbol spiritual lahirnya tatanan baru dalam masyarakat Jawa, sekaligus pengingat bahwa Nabi Muhammad SAW dipercaya lahir pada Tahun Dal.
Usai prosesi, gamelan Sekati Kanjeng Kiai Gunturmadu dan Kiai Nagawilaga yang sejak awal ditabuh di Pagongan Masjid Gedhe dikembalikan ke Keraton melalui kirab Kondur Gangsa. Prosesi ini sekaligus menandai berakhirnya perayaan Sekaten dan menjadi pengantar menuju puncak Garebeg Mulud Tahun Dal pada Jumat (5/9).
Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Eva Guna Pandia menyampaikan, pengamanan prosesi didukung Polri, TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Basarnas, Linmas kelurahan, serta petugas internal Keraton. Berkat sinergi seluruh pihak, acara berjalan aman, tertib, dan penuh khidmat. (Humas Polresta Yogyakarta)
Tribrata News Terkait
Jangan lupa baca juga berita-berita online terkait di bawah ini