polresjogja@gmail.com (0274) 543920

Kapolresta Yogyakarta Gelar Sambung Rasa Bersama Masyarakat Mantrijeron

13 Nov 2025    13:18

Pada Rabu malam, 12 November 2025, bertempat di Pendopo Kemantren Mantrijeron, Jalan DI Panjaitan No.84, Kota Yogyakarta, berlangsung kegiatan Sambung Rasa Kapolresta Yogyakarta dengan masyarakat Mantrijeron yang mengusung tema "Menguatkan Sinergi, Mewujudkan Yogyakarta Aman dan Kondusif."
Kegiatan ini diikuti sekitar 50 peserta dengan penanggung jawab Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Eva Guna Pandia, S.I.K., M.M., M.H.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kasatgaswil DIY Densus 88 AT Polri AKBP Johanes Budi Moses Harahap, S.I.K., Kasat Reskrim Kompol Riski Adrian, S.I.K., M.H., Kasat Resnar AKP Andi Fitriansyah, S.Tr.K., S.I.K., Kasat Intelkam Kompol Purwanto, S.Sos., M.M., Kapolsek Mantrijeron AKP Mujianto, S.Sos., Mantri Pamong Praja Mantrijeron Narotama S.STP., M.IP., Danramil Mantrijeron, serta tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.

Dalam sambutannya, Mantri Pamong Praja Narotama menyampaikan rasa syukur atas kehadiran Kapolresta Yogyakarta di wilayahnya. Ia menjelaskan bahwa Kemantren Mantrijeron memiliki tiga kelurahan dan 55 RW yang aktif dalam berbagai kegiatan sosial, termasuk kampung tanggap bencana, siskamling, dan kampung religi Jogokariyan. Narotama menegaskan kesiapan pemerintah kemantren dalam mendukung ketertiban dan keamanan wilayah.

Sementara itu, Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Eva Guna Pandia menjelaskan bahwa Yogyakarta sebagai Kota Pelajar, Kota Wisata, dan Kota Budaya memiliki luas wilayah 32,5 km persegi dengan penduduk sekitar 415 ribu jiwa. Sekitar 70-80 persen pendapatan asli daerah (PAD) berasal dari sektor pariwisata. Karena itu, stabilitas keamanan menjadi faktor penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Kapolresta juga mengajak masyarakat agar menjaga lingkungan masing-masing dari potensi gangguan kamtibmas, termasuk membina para pelajar agar tidak terlibat dalam pergaulan negatif seperti bullying atau geng sekolah.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolresta turut menyinggung perlunya perhatian orang tua terhadap anak-anak, baik dalam pergaulan maupun dalam mengonsumsi konten digital. Ia mengingatkan agar kejadian seperti ledakan di SMA 72 Jakarta tidak terjadi di Yogyakarta akibat kurangnya pengawasan.

Kapolresta menambahkan, Yogyakarta sebagai kota yang heterogen perlu dijaga dengan semangat kebersamaan dan toleransi antarwarga. "Mari kita mulai dari Yogyakarta untuk menuju Indonesia yang damai," ujarnya. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada aparat kemantren, TNI, dan masyarakat Mantrijeron yang telah aktif menjaga situasi tetap aman dan kondusif.

Dalam sesi penyampaian materi, AKBP Johanes Budi Moses Harahap, S.I.K. dari Densus 88 AT Polri membagikan pengetahuan mengenai bahaya radikalisme dan terorisme. Ia menjelaskan karakteristik intoleransi dan radikalisme serta mengajak masyarakat agar berperan aktif menjadi agen penyebar informasi positif di lingkungan masing-masing.

Johanes juga menyoroti adanya peningkatan indeks potensi radikalisme di Indonesia dan menjelaskan langkah-langkah pencegahan melalui kerja sama antara aparat dan masyarakat.

Pada sesi tanya jawab, beberapa peserta menyampaikan pertanyaan seputar keamanan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, serta upaya pencegahan penyebaran paham radikal di sekolah. Pihak kepolisian menjelaskan bahwa pengamanan akan dilakukan secara maksimal, dan masyarakat dapat melapor melalui Call Center 110 jika menemukan hal mencurigakan.

Kegiatan Sambung Rasa di Kemantren Mantrijeron ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan saran, masukan, dan keluhan secara langsung kepada pihak kepolisian. Melalui dialog dua arah ini, diharapkan hubungan antara Polresta Yogyakarta dan masyarakat semakin erat serta mampu menjaga situasi kota tetap aman dan kondusif. (Humas Polsek Mantrijeron)


Tribrata News Terkait

Jangan lupa baca juga berita-berita online terkait di bawah ini