Pengamanan Kirab Budaya Sri Sultan Hamengku Buwono X: Meriahnya Perayaan Kenaikan Takhta
7 Mar 2024 19:12

Pengamanan ini dipimpin langsung oleh Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Aditya Surya Dharma, S.I.K, M.H.
Petugas terlihat bersiaga di berbagai titik lokasi kegiatan dan di sepanjang jalan Malioboro serta jalan lainnya.
Pengaturan arus lalu lintas dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan akibat pengalihan arus.
Kirab budaya ini dimeriahkan oleh prajurit Kraton, penari, dan perwakilan dari 10 kalurahan budaya di DIY.
Prajurit Kraton berjalan dengan gagah diikuti para penari yang menaiki kuda. Mereka dilepas langsung oleh KPH Notonegoro, Penghageng Kawedanan Kridhamardawa Kraton Yogyakarta dari atas podium.
Di belakangnya, secara berurutan, 10 kalurahan budaya di DIY unjuk kebolehan. Mereka mengenakan kostum kreatif dan memperagakan aksi menarik sepanjang jalan.
Total penari yang berpartisipasi ada 58 penari ditambah masyarakat dari desa budaya. Jadi ada lebih dari 30 orang tiap kelompok desa budaya. Ada juga pemain gamelan, musikan dan sebagainya.
Adapun sepuluh kalurahan budaya tersebut adalah Kalurahan Budaya Sidoluhur, Parangtritis, Jatimulyo, Terban, Ngeposari, Wonosari, Gedongkiwo, Tamanmartani, Tuksono dan Mulyodadi.
Kirab ini menarik perhatian banyak orang dan menjadi momen spesial bagi wisatawan yang kebetulan berada di Malioboro.
Seperti diketahui, 7 Maret diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Kenaikan Takhta Sri Sultan Hamengku Buwono X dan GKR Hemas.
Pada tahun 2024 ini, bertepatan dengan 35 tahun bertakhta, diadakan acara Tingalan Jumenengan Dalem (Peringatan Kenaikan Takhta Sri Sultan Hamengku Buwono X dan GKR Hemas) yang dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, seperti Pameran Temporer Abhimantrana (8/3/2024) dan Simposium Internasional Budaya Jawa (9-10/3/2024).
Petugas terlihat bersiaga di berbagai titik lokasi kegiatan dan di sepanjang jalan Malioboro serta jalan lainnya.
Pengaturan arus lalu lintas dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan akibat pengalihan arus.
Kirab budaya ini dimeriahkan oleh prajurit Kraton, penari, dan perwakilan dari 10 kalurahan budaya di DIY.
Prajurit Kraton berjalan dengan gagah diikuti para penari yang menaiki kuda. Mereka dilepas langsung oleh KPH Notonegoro, Penghageng Kawedanan Kridhamardawa Kraton Yogyakarta dari atas podium.
Di belakangnya, secara berurutan, 10 kalurahan budaya di DIY unjuk kebolehan. Mereka mengenakan kostum kreatif dan memperagakan aksi menarik sepanjang jalan.
Total penari yang berpartisipasi ada 58 penari ditambah masyarakat dari desa budaya. Jadi ada lebih dari 30 orang tiap kelompok desa budaya. Ada juga pemain gamelan, musikan dan sebagainya.
Adapun sepuluh kalurahan budaya tersebut adalah Kalurahan Budaya Sidoluhur, Parangtritis, Jatimulyo, Terban, Ngeposari, Wonosari, Gedongkiwo, Tamanmartani, Tuksono dan Mulyodadi.
Kirab ini menarik perhatian banyak orang dan menjadi momen spesial bagi wisatawan yang kebetulan berada di Malioboro.
Seperti diketahui, 7 Maret diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Kenaikan Takhta Sri Sultan Hamengku Buwono X dan GKR Hemas.
Pada tahun 2024 ini, bertepatan dengan 35 tahun bertakhta, diadakan acara Tingalan Jumenengan Dalem (Peringatan Kenaikan Takhta Sri Sultan Hamengku Buwono X dan GKR Hemas) yang dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, seperti Pameran Temporer Abhimantrana (8/3/2024) dan Simposium Internasional Budaya Jawa (9-10/3/2024).
Daffa
Tribrata News Terkait
Jangan lupa baca juga berita-berita online terkait di bawah ini