Dengan berakhirnya Operasi Patuh Progo 2025 pada 27 Juli lalu, masyarakat diharapkan semakin disiplin dalam berlalu lintas. Sosialisasi dan himbauan yang rutin disampaikan selama operasi berlangsung diharapkan tidak hanya menjadi formalitas, namun benar-benar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di jalan raya.

Kepatuhan dalam berlalu lintas bukan soal usia, melainkan soal kesadaran dan tanggung jawab sebagai pengguna jalan. Setiap hari, petugas telah menyampaikan berbagai pesan keselamatan, dan hal ini seharusnya mampu mendorong kedewasaan dalam bersikap saat berkendara.

Kasihumas Polsek Gondomanan menegaskan bahwa keselamatan harus menjadi prioritas utama saat berada di jalan. Ia mengingatkan agar masyarakat tidak menjadikan gaya atau tampilan sebagai alasan untuk mengabaikan aturan, seperti tidak memakai helm.

"Utamakan keselamatan diri dan orang lain ketika berkendara di jalan. Kesampingkan dulu merasa keren saat tanpa helm. Kepala jauh lebih berharga daripada sebuah perasaan yang bernama keren," ujarnya, Jumat (01/08/2025).

Melalui momentum pasca-operasi ini, Polsek Gondomanan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan ketertiban sebagai budaya, bukan sekadar kepatuhan saat ada penindakan. Dengan begitu, angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas dapat ditekan.

Diharapkan pula, kesadaran untuk menaati aturan tumbuh dari dalam diri, bukan semata-mata karena takut ditilang, melainkan karena peduli terhadap keselamatan bersama. (Humas Polsek Gondomanan)