jogja.polri.go.id -Humas, Ribuan anggota Barisan Serbaguna (Banser) dari berbagai daerah di Yogyakarta dan Jawa Tengah berkumpul di Lapangan Pondok Pesantren Minggir, Sleman, pada Minggu 3 November 2024.

Dalam Apel Akbar bertajuk "10.000 Banser Satu Komando Jaga Keistimewaan dari Miras dan Kriminalitas", Banser menegaskan sikap mereka menolak peredaran minuman keras (miras) dan berbagai bentuk kejahatan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Untuk memastikan keamanan dan kelancaran acara, Polresta Yogyakarta mengerahkan ratusan personel yang dipimpin langsung oleh Wakapolresta Yogyakarta AKBP Rudi Setiawan, S.I.K., M.Si. Petugas dikerahkan di lokasi apel dan sepanjang rute konvoi Banser, sehingga acara berlangsung aman dan tertib.

Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor DIY, Abdul Muiz, dalam sambutannya, menyampaikan tekad Banser untuk mendukung pemberantasan peredaran miras.

Ia mengumumkan rencana pembentukan Satgas Khusus Banser Anti Miras sebagai bentuk konkret perjuangan mereka dalam menegakkan amar ma'ruf nahi munkar.

"Kami berharap generasi muda dapat terhindar dari dampak buruk penyalahgunaan miras. Satgas ini akan menjadi garda depan kami dalam memberantas peredaran minuman keras di wilayah ini," ujar Muiz.

Abdul Muiz juga menyerukan kepada aparat penegak hukum untuk bersinergi dalam menghadapi masalah peredaran miras dan tindak kriminalitas lainnya.

"Kami meminta pihak kepolisian untuk menindak tegas para pelaku peredaran miras. Kerja sama yang kuat antara Banser dan aparat akan menciptakan Yogyakarta yang lebih aman," tambahnya.

Menanggapi permintaan tersebut, AKBP Rudi Setiawan menyampaikan dukungan penuh dari Polresta Yogyakarta terhadap inisiatif Banser.

"Kami akan terus bersinergi dengan berbagai elemen masyarakat, termasuk Banser, dalam upaya menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif di Yogyakarta," tegas Rudi.

Apel akbar ini tidak hanya menjadi momentum deklarasi sikap Banser, tetapi juga simbol sinergi masyarakat dan aparat keamanan untuk menjaga ketertiban, keistimewaan, dan generasi muda Yogyakarta dari ancaman miras dan kriminalitas.